Thursday 4 July 2019

Chapter 287: Festival, dan Hari Pertama

TranslatorRamune
Editor
Erixsu
Proof Reader
Mizuki Hashima



Arc 27: Dunia Kebalikan

Chapter 287: Festival, dan Hari Pertama




Hari pertama
festival.

Upacara pembukaan diisi dengan pertunjukan FrameGear telah selesai
dengan mulus, dan sekarang seisi kota dipenuhi banyak orang,
hingga membawa
keuntungan bisnis yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Terlihat berbagai
kedai di sisi jalan, dan bau makanan tercium dari berbagi arah.

Aku
harus mencobanya nanti~

Agar semua orang
bisa menikmati festival ini tanpa gangguan, para ksatria menyamar sebagai warga
biasa dan berjalan-jalan bersama orang yang datang dari negar
a lain.

Selain mereka,
pasukan kucing Nyantaro mengobservasi sekitar dari gang belakang dan di atas
dinding
.
Sementara anak
buah Kougyoku mengobservasi dari pepohonan dan
atap bangunan dengan penglihatan mereka,
yang berfungsi layaknya sebuah CCTV. Semua itu diatur sedemikian rupa agar saat
ada masalah, mereka bisa memanggil ksatria dengan cepat.

Karena itu lah,
aku tidak perlu turun tangan
untuk berpatroli.

Yah, sekali-kali aku juga mau menikmati sebuah
festival seperti ini.
(Touya)

Tidak masalah, kan? Para Raja punya penjaga
masing-masing dan lencana yang bisa melindungi mereka. Mereka akan baik-baik
saja, kan?
(Rin)

Ucap Rin yang
berjalan di sampingku, ia memakai baju gothic
lolita
seperti biasa
lengkap dengan sebuah payung yang digunakannya.

Untuk gadis yang
lain, mereka sedang menemani keluarga
nya masing-masing. Walupun Sakura
terlihat jengkel dengan keberadaan Raj
a Iblis yang mencoba bicara padanya. Ia
pasti tidak mau membawanya ke Fiana-san.

Sebenarnya Rin ingin
membantu Raja Makhluk-Buas Misumido. Ia telah menyerahkan laporannya, tapi ia
berkata ingin menghabiskan waktunya sendirian. Akhirnya, ia pun menemaniku.

Walaupun Rin
terlihat seperti ini, ternyata ia mengundang teman-teman dan kenalannya dari Misumidio,
tapi hari ini mereka tidak bisa datang.  

Seperti biasa,
Pola mengikuti kami dari belakang. Terkadang ia diajak bermain oleh bocah, dan ia tolak setiap kali itu terjadi.

O~to, It-tu?(Touya)

Di ujung jalan — yakni
di depan menara jam, terlihat sekerumunan perempuan sedang mendengarkan
permainan piano Sousuke-nii-san.

Itu
konser? Ngapain sih dia…?

Apa
ini artinya permainan musik seorang Dewa bisa disebut musik surgawi, yah?

Musik ini adalah
musik khas milik pianis Prancis yang dipanggil dengan sebutan “Pangeran Piano”.
Orang itu datang ke Jepang setiap tahunnya, yakni setiap bulan Mei untuk
bermain di publik.

Walaupun
melodinya terkesan biasa, skill piano Sousuke-nii-san sangat melampauiku. Dan
walaupun aku ingin terus mendengarnya, aku tidak bisa melakukannya. Oleh karena
itu, kami melewati tempat itu dan sampai di stadion baseball pertama.

Hari ini, akan
ada 4 pertandingan, 1 di pagi, dan 1 lainnya di siang hari, yang dilakukan di 2
stadiun kami.

Tim yang akan
bermain adalah:
Stadion pertama
Pagi: Brunhild vs
Restia
Siang: Misumido
vs Ridurizu

Stadion kedua
Pagi: Belfast vs.
Rodomea
Siang: Regulus vs
Rynie

Begitulah...

Daftar barusan
itu adalah hasil dari lotere yang diambil
oleh ketua tiap tim di akhir pertunjukan
FrameGear.

Lawan kami adalah
Kerajaan Ksatria Restia. Tim mereka memiliki kemampuan daya serang yang sangat
tinggi, yang bisa dikatakan sebagai ciri khas mereka. Tapi tetap saja, bukan
berarti mereka punya banyak pemukul yang hebat. Mereka adalah tim yang lebih
memilih mendapatkan skor dengan enjoy,
yang membuat persentase on-base
mereka cukup tinggi.

Logan-san, kapten
tim kami berkata kalau hampir semua pemain mereka memiliki mata yang bagus, dan
juga kemampuan untuk tidak tergesa-gesa.

Pertandingan di
stadion pertama telah dimulai. Dalam inning
ke-2, skor-nya masih 0 vs 0, dan serangan Restia telah selesai.

Saat aku menoleh
ke tempat penonton, terlihat pemain Misumido dengan Raja Makhluk Buas, dan juga
pemain Rifurizu dengan Rajanya, menunggu hasil permainan ini.

Setelah babak ini
selesai, permainan selanjutnya yang ada di siang hari adalah antara Misumido
dan Rifurizu. Besok, mereka mungkin akan melawan tim yang memenangkan permainan
babak pagi ini, jadi sudah sewajarnya mereka melihat permainan ini.

Setelah itu, aku
mengalihkan pandangan ke tempat duduk di dekat base pertama, dan melihat Raja Ksatria Restia sedang duduk di sana.
Terlihat juga Hilda di sebelah kanannya, sedangkan di sebelah kirinya ada
mantan Raja Restia, si kakek Galen.

Sementara itu, di
bagian Brunhild, terlihat salah satu dari 4 Raja Surgawi, Naito-ossan, bersama
beberapa anak buahnya. Mereka melihat permainan ini sambil minum bir.

Orang-orang yang
bekerja di istana dan
Orde
Ksatria diberi
libur sehari.

Aku
ingin mereka menikmati festival ini. Aku juga ingin memberi cuti sebanyak yang
mereka inginkan. Akan tetapi, akan merepotkan jadinya kalau hal terlalu memihak,
jadi aku pun memutuskannya seperti itu.

Di hari pertama
ini, hanya ada babak penyisihan baseball,
jadi orang-orang yang diberi cuti hari ini mungkin bisa ketinggalan banyak hal.
Akan tetapi, sepertinya semua orang bersenang-senang, yang membuatku merasa
lega.

Oya, ada Baginda. Sedang patroli?(Naito)

Cuma lihat-lihat saja, kok. Apa semuanya bersenang-senang?(Touya)

Tentu saja. Ini adalah festival yang diadakan di
kota yang kami buat sendiri. Mantap jiwa lah pokoknya!
(Naito)

Ossan ini
biasanya tidak heboh, tapi sepertinya kegembiraannya bertambah.

Pasti
karena alcohol!

Kelompok
Naito-ossan merupakan bagian konstruksi dan agrikultur, jadi kegembiraan mereka
pasti lebih besar dari yang lain.

Stadion ini, yang
pondasinya dibuat oleh aku sendiri, telah mereka perbagus sehingga bisa menjadi
sebesar ini. Kota ini tidak akan berkembang sebagus ini tanpa adanya mereka di
Brunhild.

Untuk sementara
waktu, kami memutuskan untuk melihat permainan
ini bersama mereka, dan akhirnya membeli popcorn dan minuman dari seorang gadis
penjual lokal.

***

Sayang sekali, yah

Iya... kalau saja saat itu kita bisa mencetak
skor..

Omong-omong
dengan permainan dengan Restia, mereka menang dengan skor 3 vs 2, artinya
Brunhild kami – sayangnya kalah telak. Bukan berarti tim kami lemah lho, tapi
anggap saja ini sebagai takdir. Orang bijak berkata kemenangan suatu permainan
itu bergantung pada ‘keberuntungan’ pada hari itu. Karena para pemain berjuang
sampai akhir, kami harus mengunjungi mereka dan membawakan sesuatu.

Permainan di
stadion ke-2 antara Belfast dan Rodomea sepertinya dimenangkan oleh Belfast
karena strateginya yang lebih hebat.

Permainan antara Misumido
vs Rifurizu dan Regulus vs Rynie akan dimulai di siang hari, dan babak
penentuan akan dimulai keesokan hari yang akan dimainakan oleh 4 tim yang
menang hari ini.

Omong-omong, kurasa sudah waktunya untuk makan
siang, jadi aku dan Rin mulai menelusuri kota lagi. Di tengah perjalanan,
secara tidak sengaja kami bertemu dengan kelompok
Paluf yang sedang makan di sebuah kafe di sisi jalan. Si Raja bocah, kakak
perempuannya, Duke Rembrandt, putrinya, dan juga semua penjaganya sedang makan
siang.

Untuk mengetes
fungsi lencana, aku mencopotnya sebentar, dan mereka pun berubah menjadi keluarga
dan teman dekat. Sepertinya berfungsi dengan baik. Rin juga memakainya. Walau
kami melepasnya, tidak akan ada yang terjadi, jadi kami menonaktifkan fungsinya.

Ya-a, sedang makan siang?(Touya)

Oh, Baginda Penguasa! Iya, kami sudah
jalan-jalan berkeliling-keliling kota, jadi…
(Ernest)

Saat aku menyapa,
si Raja bocah meminta kami duduk di kursi terdekat, yang akhirnya kududuki. Putri
Duke Rembrandt, Rachel, duduk
berseberangan si Raja bocah sambil memeluk anak
anj... serigala Sunora yang kuberikan, dan mengalihkan pandangannya.

Yep,
sepertinya aku benar-benar dibenci.

Apa yang akan kalian lakukan di siang hari?(Touya)

Kami berencana melihat permainan Rynie. Kami
belum pernah bermain baseball sebelumnya, jadi…
(Lucienna)

... ucap Tuan Putri Lucienna dengan wajah
bahagia.

Apa
mereka diajak Raja Rynie, yah? Aku senang mereka bisa bersenang-senang.

Yah, jalan-jalan kami barusan tidak lain dan
tidak lebih dari sekedar melihat
hal-hal yang menarik. Tanpa kami sadari, pagi
sudah usai. Ada terlalu banyak hal yang ingin negara kami aplikasikan dari
negara
Anda.
Kota ini sangat bagus...
(Donovan)

…komentar Duke
Rembrandt tentang kota ini sambil melihat suasana di luar kafe.

Seperti
yang diduga. Sangat senang rasanya saat orang negara lain memuji negara sendiri.

...namun, ada sebuah hal yang tidak bisa kami terapkan. Tempat
yang membuat seseorang menghambur-hamburkan uang benar-benar tempat yang tidak
baik.
(Donovan)

Uuu…(Ernest)

...ucap Duke dengan
senyuman yang Raja bocah tanggapi dengan “Uuuu” barusan.

Mm?
Memangnya terjadi sesuatu?

Eru ini telah memainkan kapsul mainan di
distrik pertokoan untuk waktu yang sangat lama. Kami memang punya uang yang
bisa dikatakan banyak, tapi ia dimarahi ayah karena mengganggu orang yang ingin
mencobanya.
(Rachel)

”Shining Count” tidak keluar-keluar, jadi aku…(Ernest)
(Ramune
di sini…

Seperti yang diketahui semua orang, Gacha
itu menyita waktu dan uang..

Jadi kalau rakyat jelata seperti kalian tidak punya uang yang banyak, jangan
coba-coba
!!)

Saat aku melihat
ke arah yang dilihati Rachel, terlihat kantong berisi banyak mainan kapsul.

Yah…
ia benar-benar melakukannya.
Hmm?
Apa barusan Rachel itu bicara padaku? Apa itu artinya ia tidak terlalu
membenciku?

Saat aku
menatapnya, ia membuang pandangan dengan gelagat aneh.

Hmm sudah kuduga~

Jadi… apa kau bisa mendapatkan semuanya?(Touya)

Uhhm, tinggal Grimgerde.(Ernest)

Ara~. FrameGear-ku?(Rin)

Eh?(Ernest)

Si Raja bocah pun
menapat Rin setelah meratapi nasib luck
jelek-nya dengan melihat kantong berisi mainan itu.

Saat aku
menjelaskan kalau Rin lah yang mengendalikan Frame bernama Grimgerde, semua
yang di sini terkejut.

Bagi mereka, gadis
(walau umurnya 612 sih) itu tidak cocok dengan pengendali Frame yang
memperlihatkan daya tempur yang sangat besar, yang bisa dilihat dengan jelas di
upacara pembukaan.

Semua orang tahu
posisi resmi Rin; ia adalah penyihir Brunhild, mantan ketua suku peri, dan
salah satu tunangan Raja Brunhild, yaitu aku. Akan tetapi, tidak banyak orang
yang tahu kalau ia adalah pengendali FrameGear.

Rin menyentuh
sisi badanku.

Sayang… bukannya kamu punya?(Rin)

Yah…punya-nya punya sih, tapi… oke lah. Tidak
masalah
(Touya)

Aku
ingin orang-orang mendapat mainan itu dengan cara normal. Tapi karena ia sudah
membeli terlalu banyak, kurasa sedikit saja tidak masalah.

(Ramune:

Aku ingin orang-orang mendapat mainan itu dengan cara normal dll..

Aku ingin uang mereka agar negara-ku makmur, dll..

Ini lah dasar dari Rate Up, SSR guarantee buat Rakyat jelata seperti kalian
para reader..
)

Dari dalam
“Storage”, aku mengambil Grimgerde hitam lengkap dengan seperangkat senjata
beratnya dan menaruhnya di meja. Rin pun memberikannya pada Raja Paluf.

Nih... jaga
baik-baik, yah?
(Rin)

T E R I M A
K A S I H  B A N Y A K!!!!!! Uwaa!
Sekarang koleksiku 

L E N G K A P!!!
(Ernest)

Oooh tidak semudah itu Ernesto! Bulan depan,
kami akan menambahkan koleksi Super-Super-Rangka, “Waltraude” milik Rue dan
“Rossweisse” milik Sakura, jadi koleksimu itu masih jauh dari kata “sempurna”!
(Touya)

Eeh~…(Ernest)

Mendengar
ucapanku, si Raja bocah langsung mengeluh, yang membuat semuanya tersenyum.

Omong-omong
tentang Waltraude-nya Rue, ia adalah tipe yang bisa, jadi variasinya ada banyak:
Attacker, Booster, Caster, Defender. Akan sulit untuk mendapatkan semuanya.

Dalam waktu
dekat, perusahaan Alba-san akan membuka cabang di Paluf, jadi si Raja bocah
akan bisa mendapatkannya di sana. Aku ingin ia bersabar dan mengoleksi semuanya.

Tidak hanya
FrameGear saja, akan tetapi kami juga akan menambahkan  beberapa behemoth seperti Ular-Kong, Babi-Grand, Bison-Kuat, dan Tikus-Jarum.

Akan tetapi,
kalau minat orang semakin membesar, apa akan ada permintaaan untuk figure behemoth berbahan vinil empuk atau
plastik, atau malah FrameGear, yah…?

Walaupun
hal itu membutuhkan teknologi yang cukup tinggi yang bisa menggabungkan
semuanya tanpa lem, sih… selain itu, dunia ini tidak punya plastik.

Kalau
bisa, membuat sistem yang bisa membuat plastik bergerak seperti di anime dengan
sihir itu…

Saat aku
termenung memikirkannya, Rin, sekali lagi menyentuh sisi badanku.

Duh,
ini buruk. Mari pikirkan bisnis nanti.

Setelah makan
siang bersama semuanya, rombongan Paluf itu pun pergi untuk melihat
pertandingan Rynie.

Sedangkan kami… keluar kafé, berpikir “mau pergi ke mana
selanjutnya” …

U~, anuu!(Rachel)

Aku pun menoleh
dan melihat Rachel. Ia memeluk serigala Sunora seperti biasanya.

Ada
apa?

Ma-maafkan saya untuk yang kemarin… sa-saya
telah paham betapa lemahnya diri ini…
(Rachel)

Aku terkejut. Tuan
Putri yang awalnya penuh bangga, kini meminta maaf. Rupanya ia memikirkan hal
itu, yah. Omong-omong, gelagatnya yang tadi itu lebih ke aneh daripada benci,
kan ya?

…begitulah. Saat kau berpikir bahwa kau lah
yang terkuat, itu akan menjadi awal kehancuranmu. Ada banyak orang di dunia ini
yang lebih kuat daripada kau. Omong-omong, aku pun juga punya orang yang tak
peduli
dengan apapun
yang kulakukan, tidak bisa kukalahkan. Aku dikalahkannya setiap hari.
(Touya)

Eeh?! Orang seperti itu ada?!(Rachel)

Daripada orang,
sepertinya aku harus menyebut “dewa”. Apa yang harus kulakukan agar menang
melawan mereka… aku merasa tidak enak kalau harus berlatih selama ribuan tahun
hanya untuk mengalahkan mereka.

A-aku harus melindungi Eru… aku sudah
mengatakan tidak akan kalah
oleh siapa pun…tapi nyatanya kalah dengan
Baginda. Oleh karena itu, aku berpikir apa yang harus kulakukan…
.(Rachel)

Nada bicaranya
terdengar depresi, dan ia menundukkan kepalanya.

Oya? Jadi kali ini Rachel yang tidak
punya percaya diri, yah? Bentar, apa yang harus kulakukan…? Lawanmu cuma tidak
pas, jadi kau tidak perlu mengkhawatirkannya… kalau aku mengatakannya, sepertinya
akan dianggap sarkas karena aku lah yang mengalahkannya.

Saat aku bingung,
Rin mulai mengatakan sesuatu.

Jika kuat, kau memang akan bisa melindungi
Kerajaan Paluf. Akan tetapi, hal itu juga bisa dilakukan oleh ksatria dan
penjaga. Kau punya sesuatu yang hanya kau lah yang bisa melakukannya, bukan?
(Rin)

Sesuatu…bisa kulakukan..?(Rachel)

Mendengarnya,
Rachel menaikkan kepalanya.

Kau harus membantu orang itu. Agar bisa
berdiri di samping orang yang kau sayangi, agar bisa mengkhawatirkannya,
memikirkannya, tertawa bersama, merasakan yang namanya kebahagiaan… Bukankah
itu bisa terjadi kalau kau menjadi kekuatannya? Tidak ada satu orang pun yang
bisa menjadi pasangannya kecuali kau sendiri. Menjadi pelindung orang yang
melindungi hatinya… seperti yang sedang
kulakukan sampai saat ini.
(Rin)

Rin mengatakannya
sambil memeluk tanganku.

Sial!
Memalukan!


Pola yang ada di
bawah, berjongkok dan menyembunyikan wajahnya seolah-olah berteriak “Kyaaa”.

Aku
sudah mengatakan ini, iya kan!? Kemampuan aktingmu itu terlalu nyata. Oi, apa
kau mendengar ucapanku?

Apa saya benar-benar bisa melakukannya… menjadi
pelindung Eru…
(Rachel)

Orang bijak berkata kalau perempuan bisa mengangkat
derajat laki-lakinya, ia akan menjadi orang yang tidak akan bisa digantikan
oleh siapapun. Kau punya banyak karakteristik orang bertipe seperti itu. Aku
yakin itu. Hanya kau lah yang bisa membantu keadaan hati Raja-mu, dan berjalan
di sisinya? Jangan diam, terus bergerak!
(Rin)

…IYA!

Rachel membungkuk
sejenak, kemudian berlari menyusul rombongan Paluf.

Gimana, yah? Terlalu
cepat.

Ooh!

Ia memegang
tangannya Raja bocah.

… saran yang
menarik.
(Touya)

Yah, ini cuma-kata yang kakakmu ucapkan
padaku.
(Rin)

Karen-nee-san,
yah.

Akan tetapi, sepertinya
ia mendoktrin semua orang dengan berbagai ide yang mencurigakan. Menakutkan
sekali.

Ayo cepat, setelah ini pergi ke mana?(Rin)

Sebelum itu… itu
lho..
. tangan…(Touya)

Dari tadi Rin memegangi
tanganku.

Sial!
Ini memalukan tahu!

Apa? Kau tidak mau berpegangan tangan denganku?
Aku memang sama seperti yang lainnya, yakni tidak berpengalaman dalam hal
seperti ini, tapi aku tetap memberanikan diri dan berusaha untuk melakukannya,
tahu?
(Rin)

Aah~… maaf ya. Kalau
begitu… kelihatannya di tempat tertentu ada pertunjukan boneka yang menarik.
Mau ke sana?
(Touya)

Baik, tuanku.(Rin)

Gadis itu
membalasnya dengan tersenyum manis, dan kami pun melanjutkan perjalanan dengan
berjalan santai.

Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

No comments:

Post a Comment