Monday 24 June 2019

Isekai wa Smartphone to tomo ni

TranslatorRamune
Editor
Mizuki Hashima
Proof Reader
Mizuki Hashima



Arc 27: Dunia Kebalikan

Chapter 294: Seusai Festival, dan Hari Libur




Tak kusangka… Festival Brunhild sudah
selesai.

“Lah… kok bisa?” terngiang-ngiang di
benakku… sepertinya aku tertidur lebih dari 24 jam, tepatnya 36.

Efek lelah dari penggunaan Kekuatan
Surgawi terasa lebih parah dari yang kuperkirakan mengingat betapa lamanya
proses penyembuhanku ini.

Setelah aku pingsan, sepertinya Yumina
+ para gadis, para ksatria, dan bahkan Moroha-nee-san mengurusi sisanya.

Fraze-emas adalah Dependan Dewa-iblis.
Awalnya aku mengira mereka tidak terkalahkan karena dilapisi Aura Surgawi, tapi
ternyata bisa karena ternyata Aura itu sangat tipis.

Para Dewa dilarang menggunakan
Kekuatan Surgawi karena ditakutkan bisa menghancurkan keseimbangan alam. Akan
tetapi, kakak-kakakku tetap bisa mengalahkan mereka.

Setelah mengalahkan para Fraze,
semuanya dipulangkan oleh Kami-sama menggunakan Gate. Kemudian, aku langsung
dipindahkan ke tempat tidur. Pemeriksaan Flora menyatakan aku hanya kelelahan,
jadi aku dibiarkan tidur begitu saja
selama 36 jam.

Saat aku tertidur pulas, turnamen seni
bela diri berlangsung mulus lancar jaya. Singkat cerita, Raja Ksatria dan
Juutarou-san bertanding di final. Para gadis
mengatakan kalau Juutarou-san menang karena keterampilannya yang sedikit
lebih tinggi.

Nampaknya Ieyasu-sama dan warga Ishen
gembira melihatnya. Ternyata, penduduk Brunhild juga ikut gembira. Bentar… Oo
iya ya, hampir semua penduduk sini kan penduduk Ishen. Ya iya lah… melihat
orang dari negara asal memenangkan sebuah turnamen pasti membuat siapapun
gembira.

Untuk pemberian hadiah, si Perdana
Menteri, Kousaka-san menggantikanku. Juara 1 Juutarou-san, sementara Juara 2
Raja Ksatria dengan alias of

Rai Hardt. Juara 3 ternyata dimenangkan Sonia-san, adventurer dari suku-naga.

Untuk informasi tambahan, ada
pertarungan unik seperti duel antar ayah-anak, antara Jendral Leon dan
Lion-san, duel sengit Raja Makhluk-Buas dan Baba-jiisan, dan juga pertarungan
lainnya. Sayang sekali aku tidak sempat melihatnya.

Para gadis juga mengatakan kalau
Kousaka-san juga lah yang memimpin upacara penutupan dan kota menjadi meriah
semalaman.

Festival pun berakhir sudah. Semua
orang pulang saat ayam berkokok sementara aku baru bangun saat siang tiba.

Mereka yang ada di dalam kamarku saat ini
adalah para tunanganku, dan juga sebuah boneka beruang. Sepertinya mereka
khawatir akan keadaanku.

Jangan bercanda…(Touya)

Begitu mendengar semuanya, aku merasa
marah.

Ini bohong, bukan…aku mengabaikan para
tamu dan tidur santai sampai sekarang…

Karena dijelaskan sedemikian rupa,
para Pemimpin yang ada di dekat Yuuron seperti Rodomea, Ferzen, Hanokku, dan
Zenoasu berterima kasih pada Brunhild. Akan tetapi…tetap saja aku merasa malu…

Sepertinya para Pemimpin dan tamu
lainnya pulang ke negara masing-masing dengan Gate yang diaktifkan Kami-sama.

Mereka semua terkejut begitu tahu
kalau ada orang lain yang bisa menggunakan Gate,
tapi langsung percaya saat Yang Mulia Paus
memberitahu kalau beliau adalah kakekku. 

Menyedihkan……(Touya)

Ma-mau bagaimana lagi! Kemarin Itu adalah pertempuran antara hidup
dan mati! Tentu saja anda berakhir pingsan!
(Rue)

Rue berusaha menenangkanku, tapi
kata-katanya malah membuatku tambah malu.

Sejak diberitahu kalau diri ini adalah
Dewa, aku sudah siap menghadapi berbagai masalah, tapi siapa sangka kalau
hasilnya jadi seperti ini. Sampai merepotkan semuanya……

Kalau dibilang kebetulan, yah gak
salah sih, tapi ya… hah…?

Ini semua salahmu Gira sialan!.

Tidak perlu sedih. Festivalnya lancar jaya kok..(Elzie)

Yah…benar sih, tapi ya….gimana ya….aku
ingin melihatnya sampai selesai.

Tahun depan aku ingin ikut turnamen seni bela diri!(Yae)

Saya juga! Saya juga ingin kakanda berduel lagi dengan kakak Yae.(Hilda)

Yae dan Hilda tersenyum sambil
membicarakannya. Bentar, apa kami harus mengadakannya lagi di tahun depan?
Kalau memang betul, waktu mempersiapkannya harus lebih matang dan panjang.

Oh iya! Dimana Kam….Kakek? Apa ia sudah pulang?(Touya)

Begitulah….tadi pagi beliau pulang dengan sihir transisi.(Yumina)

Addaaaa~. Aku tidak sempat berterima kasih. Nanti aku
harus datang dan meminta maaf.

Pokoknya, sekarang aku ingin bangun,
sepertinya tidak ada yang aneh. Saat aku mencoba bangun, semuanya menghentikan
dan mendorongku kuat-kuat ke kasur lagi.

Aku tidak mau tau, pokoknya semua jadwal untuk hari ini
dibatalkan, jadi untuk hari ini istirahat saja. Istirahat secara berkala itu
sangat penting. Kalau kau tidak mau istirahat, orang-orang sekitarmu tidak bisa
tenang.
(Rin)

Kalau Rin berkata seperti itu,
mustahil aku membantahnya.

Semuanya keluar ruangan setelah aku
merebahkan diri di kasur, tapi kemudian Kohaku dan Ruli masuk ruangan.
Ternyata, mereka ditugaskan sebagai penjaga.

Tuan…istirahat saja lah..(Kohaku)

Dengar ya. Sudah kuberitahu dari tadi. Jujur saja, setelah tidur
lebih dari 30 jam, aku tidak merasa ngantuk sama sekali. Gak ngantuk sama
sekali……
(Touya)

Yang terasa malah sebaliknya…tubuhku
terasa berat. Sedikit bergerak pasti membuatnya lebih baik.

Keluar dengan sihir transisi itu tidak
sulit, sih, tapi aku tidak tahu apa reaksi mereka kalau sampai aku ketemu.

Oo iya, mana Sango, Kokuyou, dan Kougyoku?(Touya)

Sango dan Kokuyou ada di kedai minum, menemani Suika-dono,
sedangkan Kougyoku melihat situasi kota bersama anak buahnya.
(Kohaku)

Di kedai minum…ya…(Touya)

Aku pun tersenyum pahit mendengar
laporannya. Apa Sango dan Kokuyou sedang minum sake modern, yah? Kulihat mereka
sering keluar bersama Suika. Sejarah mengatakan kalau tukang mabuk itu disebut
ular besar, kurasa panggilan itu cocok dengan mereka.

Ya ampun…mereka selalu memanfaatkan kebaikan Tuan…(Kohaku)

Berani-beraninya kau mengatakannya, yah? Kau…kerjanya hanya
tidur-tiduran di halaman sebelum festival dimulai? Sango dan Kokuyou tidak mau
kau katai malas!
(Ruli)

Ha!!? Kau sendiri juga begitu kan! Kau selalu dapat makanan dari
Clair-dono!
(Kohaku)

…….itu kan cuma nge-tes. Aku hanya mengecek apa makanan itu cocok
bagi tuan!
(Ruli)

Jangan banyak alasan!!(Kohaku)

Mungkin karena muak melihat cekcok
antara macan dan naga kecil itu, tiba-tiba ada 2 bulu api melesat dari luar
jendela ke jidat mereka berdua.

『『Panaaass!!!』』(Kohaku + Ruli)

Di tempat yang agak jauh dari mereka
berdua yang memegangi jidat masing-masing, Kougyoku masuk ruangan dan duduk di
atas meja.

Apa yang kalian lakukan di depan Tuan yang istirahat!!? Perhatikan
situasi dan kondisi sekitar dong!
(Kougyoku)

『『Tapi, si goblok ini!!』』(Kohaku and Ruli)

Memangnya kenapa dengan si goblok!?(Kougyoku)

2 hewan kecil itu tetap bertengkar,
tapi langsung terdiam saat Kougyoku melototi mereka. Oh, Kougyoku menakutkan.

Biasanya dia kalem, tapi mungkin ia
lah yang paling menakutkan saat marah.

Selamat datang, Kougyoku. Bagaimana keadaan kota?(Touya)

Baik... penduduk sedang bersih-bersih. Semuanya membersihkan jalan
utama sejak pagi, dan bisnis baru saja mulai normal.
(Kougyoku)

Hmm. Tentu saja mereka melakukannya. Penduduk
tidak bisa memulai bisnis tanpa membersihkan sampah yang para tamu buang tadi
malam. Masalah ini harus sudah selesai di festival selanjutnya. Apa enaknya
diberi kotak sampah saja, yah? Tempat pembakaran sampah besar mungkin berguna.

Sepertinya para tamu yang tinggal di hotel juga mulai meninggalkan
kota. Saya rasa semuanya akan kembali normal dalam beberapa hari mendatang.

Apa Silver Moon akan terbebaskan dari
hiruk-piruknya,, yah? Aku jadi ingin tahu kabar Mika-san?

…Oo iya…seharusnya Lance-kun masih
membantunya. Aku menyuruhnya membantu Mika-san saat festival berlangsung, bukan
sebagai ksatria, tapi sebagai pelayan. Aku harus memberinya gaji tambahan dari
uang pribadi, yang setidaknya cukup untuk membeli hadiah.

Omong-omong, apa yang terjadi pada mereka yang ditangkap para
ksatria?

Mereka dilepaskan setelah diberi hukuman sesuai karena kejahatan
mereka tidak terlalu berat sampai perlu dipekerjakan ke pertambangan. Mayoritas
pelakunya hanyalah orang yang tidak bisa mengontrol diri saat mabuk.

Soalnya di sini, membawa senjata itu
legal. Saling bunuh karena mabuk itu sudah dianggap biasa. Intinya, aku senang
kerusakannya tidak terlalu parah.

Kerja bagus! Untuk hari ini, kau bebas mau melakukan apapun, jadi
Kougyoku, Kohaku dan Ruli harus liburan.

…anda berencana kabur, bukan?(Kougyoku)

Guuu…(Touya)

Peka sekali. Aku menghindari tatapan tajam Kougyoku.

Mau bagaimana lagi! Aku tidak terbiasa diam dan tidak melakukan apapun,
tahu!

Kami semua pelayan anda. Kalau anda memang benar-benar mau
menyelinap keluar, kami akan membantu. Kami juga tidak akan memberitahu
siapapun. Akan tetapi, kalau sampai para tunangan mengetahuinya, apakah anda
berani menerima konsekuensi..?
(Kougyoku)

Yah~...(Touya)

Kalau gitu yah…..aku tidak bisa
menjawabnya…….hadehh……

Kemarin aku baru tahu kalau Yumina dan
para gadis punya skill yang
memberitahu keberadaanku… aku pasti akan langsung ketahuan, iya kan…?

Mau gimana lagi…aku akan istirahat saja….…(Touya)

Saya rasa itu pilhan yang bijak.(Kougyoku)

Bukankah itu sama seperti penjara
rumah? Hah…dan juga….tidur itu bukan satu-satunya hal yang bisa dilakukan untuk
istirahat.

Karena menganggur, aku melihat-lihat
berita Bumi dengan internet. Aktor itu mati…? Kasihan… Pemilu? Aku ingin ikut
pemilu setidaknya sekali saja.

Maafkan kelalaian saya! Setidaknya aku harus mengirim pesan
permintaan maaf pada seluruh tamu. Karena sepertinya saat ini sibuk, aku akan
memanggil mereka nanti.

Untuk tamu yang tidak kuberi smartphone … aku akan mengirim
surat  melalui Gerbang-Cermin.

Duh, merepotkan sekali. Apa aku harus
segera merekrut mereka ke Aliansi dan memberi smartphone, yah? Hal ini akan
mempermudah semua hal.

Saat aku menyadari kalau festival
kemarin adalah kesempatan ‘tuk melakukannya, aku juga sadar telah menyia-nyiakannya.
Akan tetapi, sepertinya para pemimpin telah berbincang-bincang mengenai
berbagai hal di malam terakhir, jadi setidaknya festival punya faedah
tersendiri.

Dan juga, Raja Iblis bilang ingin
bergabung ke Aliansi kami. Kami harus berdiskusi di lain hari.

Karena ada banyak waktu, kukeluarkan
buku-buku yang kubeli dari Dunia Kebalikan dari Storage. Kemarin aku menaruh yang asli ke “Perpustakaan” Babylon.
Yang kupunya ini hanyalah versi salinan hasil “Lokakarya”. Buku yang ini juga
telah diterjemahkan dengan baik.

Dari tumpukan ini, kumulai dengan
membaca “Buku Sihir Redia”.

Intinya, isinya adalah tesis sihir
buatan Redia. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan milik dunia ini, versi ini
bisa dibilang terlalu dasar.

Di dunia itu, hanya sedikit orang
berbakat lah yang bisa menggunakan hal seperti sihir.

Alasan kenapa sihir tidak
berkurang…..salah…alasan kenapa sihir tidak berkembang dikarenakan adanya
golem.

Ya iyalah. Daripada latihan
bertahun-tahun ‘tuk menembakkan bola api, semua orang pasti lebih memilih
menggunakan Golem
Warisan.

Latihan tidak berarti apa-apa bagi
orang yang bisa membeli golem yang bisa menggunakan sihir yang sama.

Alasan mengapa golem susah didapat
adalah adalah harganya yang tinggi, kalau sihir, yah… bentar, apa kemampuan
golem bisa diatur sesuai SIKON, yah? Sepertinya golem berkemampuan api hanya
bisa melakukan sihir api saja.

Tapi yah….sama saja dengan orang
dengan bakat sihir elemen api.

Saat aku membaca sambil memikirkannya,
smartphone-ku menerima panggilan dari
Profefsor Babylon yang seharusnya sedang mengurung diri di “Laboratorium”.

Ya, ada apa..?(Touya)

Dengan Touya-kun, bukan? Benda itu sudah selesai. Pergi ke dunia
lain bukan lagi sebuah kemustahilan!
(Professor Regina)

Hoo~(Touya)

Benda itu…… Ah! Itu ya? Gerbang-antar-Dimensi
yang akan dipasang di dunia lain, bukan!?

Aku tidak bisa pulang-pergi dengan
Gerbang yang ada di Babylon. Itu cuma
bisa pergi tanpa kembali. Untuk kembali ke sini, aku harus melewati Alam
para Dewa dulu.

Sini ke sana dan dari sana ke sini. Agar
bisa pulang-pergi, aku harus memasang Gerbang serupa yang tersambung dengan
Gerbang no-1. Dan benda itu akhirnya selesai dibuat.

Sisanya hanya menyimpannya di Storage dan membawanya ke dunia itu.
Kalau dipasang di tempat aman, seharusnya baik-baik saja.

Akan tetapi, pergi ke sana butuh kekuatan sihir yang sangat
banyak. Aku berani bertaruh tidak ada yang bisa pergi tanpa ditemani Touya-kun
(Professor Regina)

Kurasa hal itu lebih baik daripada ada kemungkinan Gerbang itu
bisa dilewati orang aneh.
(Touya)

Yah…gak salah sih……. ooo iya, aku ingin mengetesnya sekarang juga,
gimana kalau kau melakukannya?
(Professor Regina)

Ah~……maaf. Saat ini aku dipenjara.(Touya)

APA!!?(Professor Regina)

“Blah-blah yadda-yadda” Aku menjelaskan semuanya, dan kami pun sepakat
akan melakukannya besok.



Sepertinya mulai besok aku akan sibuk
lagi.





Sebelumnya || Daftar Chapter  || Selanjutnya

No comments:

Post a Comment